Ridwan Kamil: Beberes Bandung Bukan Hanya Slogan || PKS Bandung Memilih

(foto: Randy Kusumaatmadja)

Calon Walikota Bandung Ridwan Kamil bertekad akan membenahi berbagai isu dan layanan publik bagi warga Paris van Java ini.Pembenahan Kota Bandung tidak hanya retorika, sebuah tim kecil telah mempersiapkan agenda beberes sejak lama.

“Saya kira yang punya motif beberes (membenahi) Kota Bandung bukan saya seorang, yang lain juga pasti ke arah sana,” kata Ridwan kepada INILAH.COM, Jumat (19/04/13).

Menurutnya, Bandung telah berkembang menjadi kota yang demikian pesat, namun tidak memiliki daya dukung infrastruktur dan tata kota yang komprehensif. “Bismillah, berdasarkan pengalaman yang pernah saya lakukan, saya punya motif paling kuat untuk mengembalikan harmoni Kota Bandung,” ungkapnya.

Menurut Dosen Tehnik Arsitektur ITB ini, kesemrawutan Kota Bandung sudah menjadi pemandangan biasa yang harus dirasakan oleh warga Bandung maupun pendatang. Pengelolaan sampah yang tidak profesional, banjir yang seringkali datang meski hujan hanya sebentar, kemacetan lalu lintas yang makin menggila utamanya pada hari libur, juga infrastruktur jalan yang buruk ditambah lagi lampu penerangan jalan yang minim adalah agenda yang sangat mendesak untuk segera dilakukan.

Ridwan melanjutkan pelayanan kesehatan bagi semua warga kota Bandung menjadi kunci pertama yang harus dipastikan pemenuhannya.

“Masyarakat yang sehat jasmani dan rohaninya akan memiliki produktivitas yang tinggi, sebab manusia adalah modal dasar pembangunan sekaligus tujuan dari pembangunan,” ujar Ketua Bandung Creative City Forum yang lebih akrab disapa Emil ini.

Pelayanan pendidikan lanjut Emil menjadi kunci terpenting berikutnya dalam proses pembangunan. “Pendidikan yang layak dengan menanamkan pendidikan budi pekerti sejak usia dini, agar kelak tumbuh menjadi manusia yang memilikimoralitas tinggi,” jelasnya.

Seperti diketahui DPC PKS Kota Bandung telah memastikan akan menjagokan Ridwan Kamil dan Oded Danial dalam pemilihan walikota Bandung yang akan digelar pada bulan Juni 2013 yang akan datang. Jebolan Master of Urban Design, College of Environmental Design, University of California, Berkeley AS ini, telah menghasilkan banyak karya arsitektur di berbagai negara, antara lain Marina Bay Waterfront Master di Singapura, Sukhotai Urban Resort Master Plan di Bangkok, Ras Al Kaimah Waterfront Master di Qatar, dan Guangzhou Science City Master Plan.

Al-Azhar International School di Kota Baru Parahyangan, Bandung, juga merupakan salah satu buah kreativitas dan keahliannya yang terdapat di dalam negeri. Selain itu Emil juga menjadi juara dalam merancang Museum Tsunami di Aceh dan memenangkan Young Creative Entrepreneur Award pada tahun 2006 dari British Council.

Emil mengaku telah menjalin komunikasi dengan berbagai stakeholder Kota Bandung, meski tidak selalu berjalan mulus, namun pihaknya tetap optimis karena berlandaskan niat yang baik dan ikhlas.

“Mohon keikhlasan apabila ada komunikasi yang agak bias, karena saya newbie secara politis,” pungkasnya tanpa menjelaskan lebih rinci. [tjs]

[inilah.com]