PKS GO PKS

Surat Edaran DSW DPW PKS Jatim tentang Awal Puasa Ramadhan 1434

 
SURAT EDARAN
Nomor: 223/D/EDR/DSW/AM-PKS/1434

TENTANG

PUASA RAMADHAN 1434 H

Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin. Wash-shalatu was-salamu ‘ala Sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa ash-habihi wa atba’ihi bi-ihsanin ila yaumiddin, amma ba’du:

Selamat bertemu dengan bulan Ramadhan, bukan sekadar dan asal bertemu saja, melainkan dengan cara pertemuan yang sebaik-baiknya. Dan selamat mengistimewakan bulan teristimewa dengan iman istimewa dan dengan beragam amal saleh yang serba istimewa, demi meraih derajat taqwa yang istimewa pula! Aamiin!

Persis seperti tahun lalu, insya-allah akan terjadi perbedaan lagi antar kaum muslimin Indonesia dalam mengawali puasa Ramadhan 1434 ini, antara hari SELASA besok tanggal 9 dan hari RABU lusa tanggal 10 JULI 2014. Meskipun, dan ini yang  menggembirakan, perayaan idul fitri-nya 1 Syawal 1434 nanti, hampir bisa dipastikan insya-allah akan terjadi secara seragam, serempak dan kompak, pada hari KAMIS tanggal 8 AGUSTUS 2013.

Prediksi nyaris pasti akan terjadinya perbedaan awal Ramadhan tahun ini, seperti tahun lalu dan juga tahun-tahun sebelumnya, disebabkan karena saat matahari terbenam pada hari Senin tanggal 29 Sya’ban 1434 hari ini, yang bertepatan dengan tanggal 8 Juli 2013, menurut para ahli hisab, hilal (bulan) akan berada pada posisi yang “sangat tidak aman”. Dimana pada maghrib nanti,  insyaallah  hilal  sudah  wujud  (ada/muncul)  diatas  ufuk  (horizon)  di  wilayah  barat Indonesia, namun disepakati belum memungkinkan untuk bisa dirukyat (dilihat), karena ketinggiannya memang masih kurang dari 1 derajat. Bahkan, di wilayah timur Indonesia, hilal belum wujud sama sekali! Nah, dengan posisi hilal seperti itu, para pencetus sekaligus penganut madzhab hisab hakiki wujudul hilal (penentuan bulan baru berdasar wujud-nya hilal diatas ufuk seberapapun kadar ketinggiannya), telah menetapkan dan memutuskan bahwa, hari Selasa besok tanggal 9 Juli 2013 sudah merupakan hari pertama puasa Ramadhan 1434. Sementara itu, dengan hasil hisab yang sama tentang posisi hilal, para pengikut madzhab rukyat dan juga madzhab hisab imkan rukyat (penentuan bulan baru berdasar wujud-nya hilal diatas ufuk pada ketinggian yang telah memungkinkan untuk bisa dilihat), tentu saja sama-sama sepakat menetapkan keharusan  istikmal  (penggenapan)  bulan  Sya’ban  30  hari.  Sehingga dengan  demikian,  awal puasa Ramadhan  1434,  menurut  mereka  yang  merupakan  jumhur  (mayoritas)  ummat  Islam Indonesia, baru akan jatuh pada hari Rabu lusa, yang bertepatan dengan tanggal 10 Juli 2013.

Adapun prediksi yang juga hampir pasti akan terjadi, tentang kesamaan dan kebersamaan dalam penetapan hari raya idul fitri 1 Syawwal 1434, adalah karena pada saat maghrib hari Selasa 6 Agustus 2013, yang bertepatan dengan tanggal 29 Ramadhan 1434 bagi yang memulai puasa hari Selasa tanggal 9 Juli 2013, di seluruh wilayah Indonesia, hilal disepakati masih berada jauh di bawah ufuk atau belum wujud sama sekali. Sehingga dengan demikian, semua pihak pasti sepakat satu kata bahwa, hari Rabu 7 Agustus 2013 masih merupakan hari terakhir puasa Ramadhan 1434 bagi semuanya, meskipun dengan perbedaan umur atau jumlah hari puasa-nya. Karena bagi jumhur (mayoritas) muslimin yang mengawali puasa tanggal 10 Juli 2013, hari terakhir itu adalah hari ke-29 mereka berpuasa Ramadhan 1434. Dan saat matahari terbenam pada sore hari itu, posisi hilal diatas ufuk jelas sudah tinggi, yakni sekitar 4 derajat, yang tentu saja sudah sangat aman untuk bisa dirukyat (dilihat). Sedangkan bagi ummat yang memulai puasanya lebih dulu sehari, yakni tanggal 9 Juli 2013, maka akhir Ramadhan 1434 tersebut adalah merupakan hari ke-30 puasa mereka. Jadi dengan kondisi tersebut, insya-allah Idul Fitri 1
Syawal 1434 akan seragam dan serempak jatuh pada hari Kamis 8 Agustus 2013.

Lalu bagaimana kita harus menyikapi perbedaan awal puasa Ramadhan seperti ini? Karena kondisi seperti ini sudah sering terulang sebelumnya, dan tentu juga sudah disampaikan cara penyikapan terhadapnya, maka bayan ini hanyalah bersifat mengingatkan saja. Dan berikut ini poin-poinnya:

  1. Secara  umum  kita  menganut  manhaj  taufiqi,  yang  memadukan  antara  rukyat  lokal (ikhtilaful mathali’) dan hisab imkan rukyat. Atas dasar itu, dan menurut informasi hasil hisab tentang posisi hilal hari ini, seperti yang telah dikemukakan diatas, maka prediksi dan pilihan rajih kita, insyaallah rukyat nanti sore tidak akan berhasil bisa melihat hilal. Sehingga dengan begitu besok Selasa 9 Juli 2013 masih merupakan tanggal 30 Sya’ban 1434, dan awal puasa Ramadhan tahun ini insyaallah jatuh pada hari Rabu lusa tanggal 10 Juli 2013.
  2. Namun kepastiannya, insyaallah kita akan tetap menunggu hasil rukyat nanti sore/malam, ketetapan Dewan Syariah Pusat, dan keputusan sidang itsbat Departemen Agama RI. Kita juga merujuk pada keputusan hasil sidang itsbat Departemen Agama RI, adalah lebih dalam kapasitasnya sebagai representasi pendapat, sikap dan keputusan jumhur (mayoritas) Ummat  Islam  Indonesia. Disamping juga karena metodologi  yang digunakan memang cukup representatif.
  3. Jika benar-benar terjadi perbedaan tentang awal Ramadhan, sesuai prediksi kuat diatas, maka pilihan metodologis kita adalah seperti yang tertuang pada poin 1. Akan tetapi disaat yang sama, sesuai kaidah fiqhul ikhtilaf, kita juga tetap sangat mengakui, memaklumi, menghormati dan menghargai pilihan pendapat yang lain!
  4. Bahkan  pada  kondisi-kondisi  tertentu,  dimana  “jumhur”  masyarakat  di  sekitar  salah seorang kader misalnya “bermadzhab” memulai puasa pada hari Selasa besok, dan dikhawatirkan akan timbul kemadharatan atau dampak negatif tertentu jika  ia “tampil beda”, maka direkomendasikan agar ia menyesuaikan diri dengan mengikuti pilihan masyarakatnya tersebut!
Demikian bayan singkat ini dibuat, semoga bisa memberikan kejelasan dalam pemahaman dan penyikapan.

Baarakallahu filjami’. Wa hanii-an lana walakum bihululi syahri Ramadhan al-mubarak!

DEWAN SYARI’AH WILAYAH
PARTAI KEADILAN SEJAHTERA
JAWA TIMUR



AHMAD MUDZOFFAR JUFRI, MA.
Ketua

1 Response to "Surat Edaran DSW DPW PKS Jatim tentang Awal Puasa Ramadhan 1434"

  1. Makasih infonya dan Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga amal ibadah kita diterima oleh Allah SWT.

    BalasHapus

PKS GO PKS