PKS GO PKS

Pemicu Munculnya Perlawanan Petani

 
Ada tiga persoalan yang memungkinkan munculnya perlawanan petani, yakni ditujukan pada konteks agraris rawan dan eksplosif yang pada umumnya merupakan produk interaksi antara perubahan demografis, produksi untuk pasar, dan pertumbuhan negara. Ketiga persoalan tersebut akan mengkristal jika dilakukan sepenuhnya dalam konteks monopoli pemaksaan.

 Perubahan - perubahan yang sifatnya mendadak dalam bidang ekonomi yang mengacaukan pengaturan - pengaturan subsintensi seperti kenaikan harga, pajak kebijakan impor, kegagalan panen, dsb dapat memunculkan kemarahan dan frustasi petani. Bahkan, jika tidak segera diatasi, perlawanan petani tidak dapat dibendung lagi.

Seperti kejadian di tahun 2002 lalu, ratusan petani tebu di Jawa Timur yang jengkel terhadap kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada produksi gula lokal, berunjuk rasa dengan menabur gula dan membongkar 1 truk tebu di depan kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Mereka meminta pemerintah meningkatkan bea masuk gula dari 20-25% yang berlaku saat itu menjadi 110% yang masih dalam batas toleransi WTO.

Mereka juga meminta penghentian impor gula sampai terjadi keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan. Pemerintah diminta segera merevitalisasi agroindustri pergulaan nasional. Perlawanan petani pada umumnya bukanlah gerakan yang berdasarkan atas kepentingan politik tertentu. Gerakan ini dapat diinterpretasikan sebagai cara memperoleh bargaining position lebih baik ketika berhadapan dengan kekuatan eksternal termasuk pemerintah.  Dalam konteks itulah pemerintah sudah saatnya memperhatikan suara petani secara konkret. Tak sekedar jargon politik belaka.

 Referensi : Tarbawi, 12 September 2002

0 Response to " Pemicu Munculnya Perlawanan Petani"

Posting Komentar

PKS GO PKS