PKS GO PKS

Tutup Telinga



Kebanyakan orang akan refleks menutup telinganya saat terdengar suara yang keras dan mengganggu kenyamanan. Sumber suara yang mengganggu bisa dari mana saja, sesama manusia, binatang, suara gaduh akibat barang - barang barang berantakan, lalu lalang kendaraan dan kerumunan massa, hingga hingar bingar suara keramaian aneka pertunjukan. Di bagian awal Qs Al-Baqarah, tepatnya ayat ke-9, Allah juga menyinggung perbuatan manusia yang menutup telinganya. Menurut riwayat Ibnu Mas'ud dan beberapa orang sahabat lainnya, dua orang munafik Madinah lari dari Rasulullah menuju kaum musyrikin. Di jalan, mereka ditimpa hujan (sebagaimana yang diceritakan dalam Qs : 19 dan 20), hujan yang disertai guruh yang dahsyat, petir dan kilat. Setiap kali ada petir, mereka menutup telinganya dengan jari karena takut memekakkan telinganya dan mati karenanya. Apabila kilat bersinar, mereka berjalan. Jika tak ada sinar kilat, mereka berhenti karena tidak bisa melihat. Mereka kembali ke jalan semula untuk pulang dan menyesali perbuatan mereka. Keesokan harinya, mereka menghadap Rasulullah dan menyerahkan diri masuk Islam dengan sebenarnya. Allah mengumpamakan kejadian dua orang munafik ini kepada kaum munafik lainnya di Madinah, bahwa apabila menghadiri majelis Rasulullah, mereka menutup telinganya dengan jarinya karena takut terpengaruh oleh sabda Rasulullah yang menerangkan hal ikhwal mereka. Mereka takut rahasianya terbongkar, malu mengakui ketundukannya karena terpikat hatinya oleh perkataan Rasulullah. Perbandingan antara kedua orang munafik dengan munafikin Madinah ialah sebagai berikut. 1. Kedua orang munafik menutup telinganya karena takut mendengar guruh yang memekakkan telinganya, apabila kilat bersinar, mereka berjalan. Sementara itu, kaum munafikin Madinah menutup telinganya karena takut terpengaruh oleh sabda Rasulullah. Namun, pada saat memiliki banyak harta, anak buah, dan mengetahui akan mendapat harta ghanimah atau kemenangan, mereka ikut serta dengan kaum muslimin dan berkata, "Nyatalah sekarang benarnya agama Muhammad itu." Dengan hal itu, mereka merasa tenteram. 2. Apabila tiada cahaya kilat, kedua orang munafik berhenti dan tertegun. Sementara itu, apabila harta dan anak buah habis, lalu terkena musibah, kaum munafikin Madinah berkata, "Inilah akibat agama Muhammad." Dengan hal tersebut mereka kembali murtad dan kufur.

0 Response to "Tutup Telinga"

Posting Komentar

PKS GO PKS