PKS GO PKS

MENGAWAL GENERASI PEWARIS NEGRI

pksmadiun. Melihat negeri yang seperti kehilangan rasa malu, hukum yang tertata secara ambigu, membela habis-habisan kaum berduit namun menindas kaum lemah yang hidup sulit, gaya para pejabat yang beradu debat tak jauh berbeda para preman yang saling menghujat. Kekayaan alam yang katanya akan dimanfaatkan untuk kepentingan rakyak seluas-luasnya, namun nyatanya hanya dinikmati para penguasa. Lalu kemanakah negeri ini hendak berlabuh sepuluh, dua puluh atau bahkan satu abad kemudian? Akankah raport merah orde baru akan kembali terulang?
          Kita mungkin lelah dengan semua ini, marah dengan para penguasa yang hanya pandai mengobral janji, atau bahkan menyesal telah memilih ‘wakil’ yang justru menendang kita di kemudian hari.
         Sebagai orang yang merindukan kejayaan di negeri ini adalah wajar bila hal itu kita rasakan. Banyak cara sudah digelar, mulai dari aksi turun ke jalan hingga mogok makan. Melayangkan opini serta mengeluarkan raport untuk para penguasa negeri dan puluhan aksi lainnya dengan tujuan menyerukan suara rakyat kepada para penguasa. Namun dari semua itu, ada satu yang juga perlu kita persiapkan. Bagaimana kita mengawal generasi penerus negeri ini? bagaimana kita membekali mereka agar kelak mereka dapat benar-benar membawa negeri ini ke arah kejayaan, kemakmuran dan keberadapan. Ya, mereka investasi kita saat ini. Syabaaba yaumi rajula ghodi. Pemuda hari ini adalah tokoh untuk masa depan, begitulah bunyi salah satu mahfudzot yang sudah cukup terkenal.  
            Tantangan yang dihadapi anak kian hari kian meningkat. Teknologi berkembang semakin pesat. Baik memang untuk perkembangan pengetahuan mereka. Namun pada teknologi itu pula setiap waktu selalu ada bahaya yang mengintai mereka. Bahaya yang dapat melenakan dan melupakan mereka akan peran sentral yang harus mereka emban di masa mendatang. 
Di era digital membangun imunitas terhadap anak mutlak dilakukan agar anak tidak terkena dampak buruk dari majunya teknologi terutama teknologi informasi. Di sekeliling kita banyak kita temui informasi-informasi tidak sehat dan beredar sangat cepat. Hal ini sangat berbahaya untuk perkembangan dan pertumbuhan anak jika anak tidak dibekali dengan imunitas yang baik.

Ingatkan mereka bahwa teknologi dibuat untuk memudahkan manusia, tetapi agamalah yang akan menyelamatkan manusia. Oleh karena itu arahkan mereka agar tetap menjaga etika dan berlaku santun sesuai tuntunan agama ketika berinteraksi melalui media sosial. Tidak sembarangan mengunduh foto atau video pribadi atau orang lain yang melanggar norma kesusilaan dan agama serta tidak menulis status atau kicauan rasis atau hujatan karena bisa saja terjerat kasus hukum. Atau tidak ada salahnya mendorong mereka berkarya lebih produktif bila dibandingkan hanya menikmati berbagai aplikasi di ponsel pintarnya yang belum tentu mendatangkan manfaat. Motivasi serta penghargaan kita terhadap karya mereka, sesederhana apa pun bentuknya adalah modal awal untuk membangun jiwa produktif mereka.
            Dan hal penting yang tidak boleh luput dari perhatian kita adalah, siapa teman anak-anak kita dan bagaimana kita memilihkan pendidik untuk mereka. Seorang anak apalagi yang masih berada dalam tahab pubertas sangat dipengaruhi oleh lingkungan tempat mereka bergaul. Maka pilihkan lingkungan dan sahabat terbaik untuk mereka. Sedangkan seorang pendidik adalah tangan kedua kita yang dapat mengawal mereka.
Pendidik atau guru adalah bagian sangat penting yang tidak dapat dipisahkan dari sekolah dengan tugas utamanya yaitu mengajar dan mendidik. Menurut Haim Ginott, Mengajar bukanlah profesi. Mengajar adalah kegemaran. “Aku telah mencapai sebuah kesimpulan yang amat menakutkan, bahwa aku adalah unsur penentu di dalam kelas. Pendekatan pribadilah yang menciptakan iklimnya. Suasana hatikulah yang membuat cuacanya. Sebagai seorang guru, aku memiliki kekuatan yang amat besar untuk membuat hidup seseorang menderita atau bahagia. Aku bisa menjadi alat penyiksa atau pemberi inspirasi, bisa becanda atau mempermalukan, melukai atau menyembuhkan. Dalam semua situasi, reaksikulah yang menentukan, apakah sebuah krisis akan memuncak atau mereda, dan apakah seseorang akan diperlakukan sebagai manusia ataukah derajatnya direndahkan.” 
Ada banyak tantangan yang akan kita hadapai dalam mengawal generasi penerus negeri ini. Namun diam bukanlah solusi. Inilah saatnya kita bertindak, mengupgrade pengetahuan serta mengaplikasikannya dalam keseharian. Bila terdapat kesalahan dalam diri anak-anak saat ini adalah wajar. Karena mereka juga masih meraba mengenal kehidupan mereka kelak. Sikap kita yang terpenting adalah, membuat mereka tetap nyaman bersama kita ataukah justru membuat mereka lari dan mencari kesenangan di luar sana yang justru dapat membawa dampak negatif. Kawallah mereka dengan cinta dan doa. Jangan melihat mereka yang sekarang namun lihatlah bagaimana kelak mereka berperan. Membawa negeri ini menuju keberadapan dan kemakmuran yang sudah sangat kita impikan.

*****

0 Response to "MENGAWAL GENERASI PEWARIS NEGRI"

Posting Komentar

PKS GO PKS