Sandal Jepit Kader PKS

pksmadiun. Ya, ini kisah tentang sepasang sandal jepit milik seorang kader PKS. Tepatnya hari ahad (29/6), acara Koordinator Saksi dan Real Count dihelat di Markas Dakwah DPD PKS Kabupaten Bekasi yang terletak di wilayah Tambun Selatan. Ruang utama tak mampu menampung banyaknya peserta yang datang dari seluruh DPC dan DPRA se-Bekasi ini.
Acara usai, para peserta pun berangsur bubar. Ada seorang lelaki yang kelihatan celingak – celinguk mencari sesuatu yang hilang. “Sandal saya tidak ada,” jawab Kurniawan saat ditanya. Dan, para panitia pun membantunya mencari sandal itu. Karen yakin sandalnya tidak hilang, melainkan tertukar, Kurniawan tetap berusaha mencari, sampai seluruh peserta tak bersisa. Namun, barang itu tak jua ketemu. Hanya ada satu sepatu tersisa, itu bukan miliknya, pasti sepatu yang tertukar dengan yang membawa sandalnya.
Beberapa lama kemudian, datang Ahmad Yani seraya berujar, “Akh, ana salah pakai. Itu sandal ana.” Ia baru sadar sepatunya tertukar saat sudah sampai rumah di Perumahan Bumi Anggrek, Tambun Utara. Sandalnya sama persis dengan punya Kurniawan. Kaget ada dua sandal yang sama, ia segera balik lagi ke tempat acara.
Beginilah ‘ulah’ kader PKS. Hanya karena ingin mengembalikan sandal jepit yang bukan miliknya, rela menempuh perjalanan jauh dari Tambun Utara ke Tambun Selatan dalam cuaca panas dan sedang berpuasa. Padahal, -maaf-, sepatunya biasa saja. Kalau orang lain, mungkin saja ia merelakan sepatu itu daripada susah-susah mengembalikan. Pun demikian dengan Kurniawan, yang rela menunggu di tempat acara, berharap ada yang mengembalikan sandalnya. Bisa saja ia memakai sepatu yang tertinggal dan pulang, menganggap itu sebagai ganti sandalnya yang tertukar.
Hanya urusan sandal saja bisa seperti ini. Tak heran jika Prabowo mempercayakan pengamanan suara dan saksi kepada PKS. Pun di setiap pilkada yang digelar di semua daerah, akan selalu ada kader PKS yang berada di garis depan dalam pengamanan suara dan saksi.