Belajar Dari Kurma

Siapa yang tak kenal kurma? Buah manis legit berwarna kecoklatan ini menjadi incaran kaum muslim, terutama ketika Ramadhan tiba. Selain kaya manfaat untuk kesehatan, kita bisa belajar nilai-nilai kehidupan dari buah kesukaan Rasulullah ini. 
Ada kebiasaan unik para petani di Timur Tengah. Mereka sengaja menanam biji kurma ke dalam lubang pasir lalu ditutup dengan batu berukuran sedang. Cara ini bukan tanpa alasan. Ternyata, tekanan batu itu akan memaksa pohon kurma berjuang untuk tumbuh ke atas. Ketika pertumbuhan batang mengalami hambatan, akan membuat pertumbuhan akar ke dalam tanah menjadi maksimal. Setelah akarnya menjadi kuat menghujam ke dalam tanah, barulah biji pohon kurma itu bertumbuh ke atas, bahkan bisa menggulingkan batu yang menekan di atasnya. Prinsipnya, ditekan dari atas, supaya bisa mengakar kuat ke bawah. 
Dari sinilah kita belajar pada pertumbuhan buah kurma, sebuah prinsip kehidupan yang luar biasa.Allah memberikan tekanan dalam kehidupan kita, berupa ujian musibah yang mungkin datangnya bertubi-tubi, atau ujian kekurangan materi dalam jangka waktu lama, ujian sakit berkepanjangan, doa dan harapan yang tak kunjung terwujud, dan beraneka ujian kehidupan lainnya. Sekarang kita tahu mengapa Allah SWT kerap mengizinkan tekanan hidup itu datang menghampiri kita. Bukan untuk melemahkan dan menghancurkan kita, sebaliknya Allah mengizinkan tekanan hidup itu untuk membuat kita berakar semakin kuat, semakin yakin bahwa tiada yang mampu menyelesaikan masalah tanpa melibatkan campur tangan Allah, semakin yakin bahwa manusia hanyalah makhluk lemah yang seharusnya terus bersandar pada kekuatan Allah. Tidak sekadar bertahan, bersabar menghadapi ujian, tapi ada waktunya benih yang sudah mengakar kuat itu akan menjebol "batu masalah" yang selama ini menekan. Suatu saat, pertolongan Allah pasti akan diberikan kepada siapa saja yang meyakininya.  Kitapun keluar menjadi pemenang kehidupan. Allah SWT mendesain kita layaknya seperti pohon kurma. Sebab itu, jadilah tangguh, kuat dan tegar menghadapi beratnya kehidupan. Milikilah cara pandang positif bahwa tekanan hidup tidak akan pernah bisa melemahkan, justru tekanan hidup akan memunculkan kita menjadi para pemenang kehidupan.