Muslimah yang Siap Mati

pksmadiun. Sungguh, membaca catatan tentang kehidupan penduduk Gaza membuat diri ini malu. Di tengah himpitan blokade ekonomi, serangan bom Israel yang bisa datang setiap saat, mereka justru semakin dekat dengan Allah. Sholat berjamaah, perbanyak puasa, berlomba menghafal AlQuran, masih menyisihkan harta untuk membantu saudara-saudaranya, dan sebentuk amalan-amalan lain.
Catatan lain mengungkap kebiasaan warga Gaza. Suatu ketika di tahun 2010, saat rombongan kemanusiaan dari Indonesia berada di Bumi Gaza. Ketika itu waktu zuhur telah tiba. Rombongan relawan sibuk berwudhu secara bergantian, sedangkan sohibul bait justru hanya duduk-duduk, tak bergerak untuk segera berwudhu. Tentu saja hal ini membuat heran para relawan dan keheranan itu terlihat jelas di muka mereka. Sebelum ada yang berani bertanya, salah satu penduduk Gaza berkata, "Pasti kalian heran kenapa kami tidak berwhudu seperti kalian. Sejak kami diserang dan di blokade zionis, sejak itulah kami dan rakyat Gaza selalu standby dengan wudhu kami, berharap saat kami di serang zionis dan bertemu dengan kesyahidan, kami dalam keadaan berwudhu." Luar biasa, senantiasa menjaga wudhu, suatu hal yang masih berat dilakukan oleh kebanyakan orang.

Di kalangan muslimah Palestina, mereka tidak pernah melepas jilbab sama sekali. Ketika ditanya, “Mengapa tetap berjilbab meskipun sedang tidur?” Wanita di Gaza menjawab, “Kalau rumah saya dibom, mereka akan menjumpai mayat saya masih menutup aurat.” Masya Allah. Mereka benar – benar telah mempersiapkan diri menghadapi kematian dan kesyahidan.
Bagaimana dengan kita??!!