PKS GO PKS

Bertani Itu Mulia


Bersyukurlah bagi umat Islam yang berprofesi jadi seorang petani. Bertani adalah pekerjaan yang mulia. Dalam beberapa hadis, Rasulullah menceritakan tentang keutamaan bertani.


Dari Jabir bin Abdullah Rodhiyallohu ‘Anhu dia bercerita bahwa Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda: “Tidaklah seorang muslim menanam suatu tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Muslim Hadits no.1552)

Dari Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘Anhu bahwa Rasulullah Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman kemudian hasil tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau binatang melainkan (tanaman tersebut) menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari hadits no.2321)

Ya, bertani itu mulia.
Petani itu ikhlas, sabar dan tawakal.
Dia menanam bibit yang belum tentu bisa panen kelak karena ada faktor cuaca dan hama. Belum tumbuh mungkin bibitnya sudah dimakan ulat.
Baru tumbuh sedikit, sudah dimakan tikus. Berbuah atau berbunga, dimakan ulat atau burung. Yang lebih menyedihkan, saat panen tiba, ternyata harga produk panen dijatuhkan tengkulak.

Mungkin karena begitu sayangnya dengan pekerjaan bertani, Allah memberikan hasil berlipat. Dari satu biji benih menjadi puluhan bahkan ratusan biji atau buah.

Petani itu pekerjaan yang mulia. Karena petani itu adalah Profesi yang menuntut nggi Tingkat Taqwanya. Dia Hanya menanam tapi Allah yang menumbuhkan benih tadi menjadi pohon.

tidak ada kesombongan bagi petani.

Bertani mengajarkan kita banyak hal. Ketika akan turun hujan, petani bersyukur ada guruh pertama kali. Hal ini biasanya disebut tolu. Hujan pertama, dia bersyukur. Dia kunjungi ladang, dan berkata, "Semoga Allah nanti memberi kesuburan padamu wahai tanah".

Lalu, sang petani mulai membersihkan tanah dan menggemburkannya dengan bantuan sapi. Dia pun berkata, "Ayo pi sapi, cepat selesaikan kerjaan." Bahkan dia seperti sulaiman, sang raja itu, berbicara dengan binatang. Perintahnya petani dipatuhi oleh binatang, punya bahasa sendiri dengan binatang. Makanya, di beberapa daerah ada peringatan khusus menghargai nabi Sulaiman dengan binatang, namanya acara Gumbregan.

Saat bibit tumbuh, petani terus berdoa lagi. Semoga tanamannya tidak diserang hama, tidak diberi hujan yang berlebih yang bisa merusak tanamannya.

Saatnya panen dia berdoa lagi. Si petani berkata, "Wahai padi, saatnya aku bawa engkau pulang ke rumah." Wajahnya tersenyum bahagia.

Begitu seterusnya ...

0 Response to " Bertani Itu Mulia"

Posting Komentar

PKS GO PKS