PKS GO PKS

Ketika Rasulullah Bangun Kesiangan



Mu’adz ibn Jabal r.a. adalah sahabat kesayangan Rasulullah, karena banyak mengetahui persoalan halal dan haram. Mu’adz bercerita: Suatu hari, Rasulullah terlambat datang ke masjid untuk mengimami shalat subuh kami. Hal yang tak biasa Rasulullah lakukan. Para sahabat lama menunggu beliau. Hampir saja matahari terbit sampai kemudian beliau datang dengan bergegas, lalu langsung menempatkan diri sebagai imam. Subuh itu, Rasulullah mempercepat shalat. Surah yang beliau baca pun cukup pendek.
Setelah salam, Rasulullah langsung menghadap para sahabat.

“Tetap di tempat kalian,” kata Rasulullah, meminta mereka agar tak meninggalkan masjid.
“Aku akan ceritakan kenapa aku terlambat mengimami shalat,” lanjut Rasulullah. “Semalam aku terbangun, dan kukerjakan shalat. Setelah itu, aku terserang kantuk yang amat berat. Aku pun tak kuat hingga aku tertidur.”

“Dalam keadaan demikian, tiba-tiba aku merasa berada di hadapan Tuhan. Ia menyapaku, dan aku membalasnya. Setelah itu, Ia berkata, ‘Tahukah kau apa yang sedang diperbincangkan para malaikat tentang kalian?’ Kujawab jika aku tidak tahu. Ia mengulang pertanyaan itu sampai tiga kali dan aku mengajukan jawaban serupa. Aku kemudian melihat Ia meletakkan tangan-Nya di antara dua bahuku hingga aku merasakan dingin jari-jari-Nya. Setelah itu tiba-tiba segalanya tampak jelas dan aku mengetahui jawaban yang Ia tanyakan.”

“Kemudian, Ia kembali menyapaku dan bertanya dengan pertanyaan yang sama: Apa yang diperbincangkan para malaikat tentang kalian?”
“Mereka berbincang tentang kafarat, amalan-amalan penghapus dosa,’ jawabku.”
“Apakah kafarat tersebut?”
“Melangkahkan kaki menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah, tetap berdiam setelah shalat untuk berzikir kepada Allah, tetap menyempurnakan wudu meski cuaca sedang sulit (cuaca dingin dan panas).”
“Kemudian tentang hal apa lagi?”
“Tentang amalan yang bisa mengangkat derajat manusia.”
“Amalan apa saja?”
“Menyantuni orang miskin, berkata kepada orang lain dengan lembut, dan mengerjakan shalat malam saat kebanyakan orang sedang terlelap.”

“Allah kemudian berkata padaku, ‘Mintalah kepada-Ku!’ Lalu aku menyampaikan:
“Ya Allah! Aku mohon kepada-Mu segala perbuatan baik, kekuatan meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin, dan agar Engkau senantiasa mengampuni dan merahmatiku. Jika Engkau menghendaki suatu cobaan pada satu kaum, jagalah diriku agar tidak terkena fitnah. Aku memohon kemampuan mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu, serta amal-amal yang mendekatkan pada kecintaan-Mu.”
Setelah menceritakan hal itu, Rasulullah saw. bersabda, “ini adalah kebenaran. Maka, pelajarilah dan ajarkanlah kepada orang lain.”

Dari hadis ini, jelas bahwa Allah senantiasa merahmati hamba-hamba-Nya yang beriman untuk menghapus dosa-dosa dan kesalahan mereka dengan cara: melangkahkan kaki menuju masjid untuk melaksanakan shalat berjamaah, tetap bendiam setelah shalat untuk berzikir kepada Allah, tetap menyempurnakan wudhu meski cuaca sedang sulit (cuaca dingin dan panas).
Selain itu, setiap mukmin dapat mengangkat derajatnya di sisi Allah dengan cara: menyantuni orang miskin, berkata kepada orang lain dengan lembut, dan mengerjakan shalat malam saat kebanyakan orang sedang terlelap.

0 Response to "Ketika Rasulullah Bangun Kesiangan"

Posting Komentar

PKS GO PKS