PKS GO PKS

Retaknya Ukhuwah


 Retaknya jalinan ukhuwwah sebuah jamaah Muslimah, diawali dari fenomena berikut:

1. Supremasi hukum hanya pada kalangan bawah, kelas rendah, tapi tumpul dan mandul ke atas.
Mirip dengan perilaku Yahudi. Seakan jika seseorang sudah mencapai level Ruhban (diSYAIKHkan, diKIAIkan, diHABIBkan, diQIYADAHkan), bebas dari HISAB atau evaluasi. Bebas melakukan apa yang diharamkan bagi anak buah, prajurit atau bawahannya.

2. Pudarnya integritas yang sepatutnya menjadi pakta yang konstan abadi (tsawabit) dalam keberjamaahan.
Efek dari pergaulan yang terlalu bebas dan minim hisab. Mirip seperti hadis Nabi di atas. Apa yang dulu diharamkan dan bagian dari tsawabit. Kini menjadi lumrah dilakukan. Dalih dan dalil pun dihadirkan. Ujungnya lupa, bahwa yang terjadi adalah pelanggaran atas inti syariat. Setiap kali diingatkan. Hukuman dan penggusuran dilakukan. Ada yang berbentuk kriminalisasi. Ada pula penghancuran reputasi.

3. Pudarnya idealisme dan liarnya tawajjuh (arah) perjuangan, hingga ujungnya berkolaborasi dengan kaum kafir atau menjadi pendukung kemaksiatan.
Menghalalkan apa yang dulu diharamkan, jelas pelanggaran. Halal haram sudah jelas. Kita hanya diminta menjauhi syubuhat dan mengerem syahwat. Apalah jadinya jika tanpa malu lagi, hanya demi meraih simpati publik atau suara di Pemilu, Pilkada. Orientasi perjuangan berubah total. Perhatikan AlMaidah: 81. Perilaku kelompok, individu yang paham hakikay AlHaq tapi menjalankan AlBathil disebut Allah sebagai kaum fasiq.

Wajar. Ada perbedaan dakwah dan tarbiyyah Rasul. Dakwah beliau membersatukan. Dakwah kita menceraiberaikan yang sudah bersatu. Tarbiyyah Rasul mengkhusyu'kan. Tarbiyyah kita mengkhususkan. Ujungnya. Rasul sukses menyatukan seluruh potensi individu dalam bingkai jamaah. Sementara kini. Semua sibul dengan kepentingan sendiri dalam bingkai jamaah.

Ustadz Nandang Burhanuddin

0 Response to " Retaknya Ukhuwah"

Posting Komentar

PKS GO PKS