PKS GO PKS

Ramadhan, Kerjasama Rumah Tangga


Tidak semua fenomena Ramadhan seindah fenomena ibadah. Ada orang –orang tertentu yang karena pekerjaan dan situasi malah terganggu ibadahnya justru di akhir bulan Ramadhan. Fenomena pulang kampung, yang bisa menjadi persoalan bagi yang mudik, maupun para majikan yang ditinggal mudik pembantunya.

Sebagian ibu malah mengeluhkan ibadah I’tikaf yang dilakukan suami saat rumah tangga sedang dalam puncak kesibukan menjelang lebaran. Tradisi berlebaran dengan baju baru dan penganan khas seperti sebuah keharusan dan sering dipaksakan. Bukan perilaku yang salah memang, jika saja tidak mengganggu keutamaan berpuasa.

Beberapa keluarga yang cukup berhasil mengambil nilai – nilai yang baik dari tradisi sambil tidak mengorbankan ibadah. Ada yang sengaja membeli baju lebaran sebelum Ramdhan dengan anggaran dari tabungan yang sudah dipersiapkan dari bulan Ramadhan sampai Sya’ban tahun berikutnya. Sehingga, pada saat Ramadhan tiba, keluarga tidak lagi memikirkan baju lebaran. Anak – anak jadi lebih mudah dmotivasi untuk beribadah karena kebutuhannya sudah terpenuhi.

Keluarga lain punya cerita sendiri. Sang ayah tidak terlau berambisi I’tikaf full. Tetapi, ia membagi waktu dengan istrinya. Sang istri I’tikaf di siang hari selama beberapa jam saat si kecil tenang bermain bersama kakak dan ayahnya bisa mengawasi di rumah sambil tilawah atau membaca buku keislaman. Ayah berangkat I’tikaf di masjid yang dekat sekitar 2-3 jam sebelum tarawih dan mengajak anaknya yang sudah di atas 7 tahun.

Alangkah indanya sebuah kerjasama dalam rumah tangga. Sepatutnya pada bulan ini semua orang mendapat kesempatan yang seluas – luasnya untuk beribadah. Dapatkah kita bayangkan suatu saat nanti para pedagang di pasar justru tutup untuk I’tikaf pada speuluh hari terakhir ramadhan? Dapatkah kita melihat suatu saat nanti para ibu tidak bernafsu “I’tikaf” di pasar? Dapatkah kita bayangkan bahwa Idul Fitri lepas dari hiruk-pikuk kemacetan di jalanan karena setiap keluarga telah mengatur jadwal perjalanannya? Mungkin bahkan THR dibagikan sebulan sebelumnya agar umat dapat tenang beribadah Ramadhan. Cuma harapan.

Bapak Didik Purwoko, SPd
Ketua Bidang Pembangunan Keumatan dan Dakwah
DPD PKS Kabupaten Madin

0 Response to "Ramadhan, Kerjasama Rumah Tangga"

Posting Komentar

PKS GO PKS