PKS GO PKS

PKS… Kudu Mundhak !

Solikhin Abu Izzuddin 
Motivator Dari nDeso
Pengurus Bid.Perencanaan DPW PKS Jawa Tengah



Berani Bermimpi Berani Beraksi

… Ada banyak masalah  yang  tidak diselesaikan dengan Al Qur'an, namun dapat dituntaskan dengan kekuasaan.” (Khalifah Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu)

Nahnu Muslim qobla kulli syai’ wa nahnu du’at qobla kulli syai’. Ketika kita mendeklarasikan keberislaman dan keberimanan kita, pasti ada resikonya, pasti ada ujiannya, dan insya Allah akan naik kelasnya. Keimanan adalah pertarungan dan pilihan diantara pilihan, maka ketika Cinta Sudah Memilih, maka bersiap-siaplah untuk menerima resiko yang pasti. Jangan sedih dan jangan mudah beralih, sebab di situ kesejatian diri akan diraih. Wuih.

Abu Bakar ash-Shiddiq mendeklarasikan keimanannya dan segera menyuarakan kebenaran di hadapan pemuka-pemuka Quraisy, di Baitullah. Resikonya Abu Bakar menjadi bulan-bulanan siksaan orang Quraisy. Ibnu Mas’ud, sosok budak yang tak punya banyak kerabat juga menerima siksaan yang berat saat harus memilih menjadi muslim.

Sebentar, memilih menjadi muslim saja sudah berresiko apalagi menjadi seorang mukmin, menjadi da’i dan murabbi, tentu berbagai ujian, cobaan, siksaan akan datang silih berganti. Karena kita mesti menyiapkan diri di alam nyata. Bukan lagi teori. Kini dakwah yang kita yakini benar-benar mendapatkan uji nyali atau sekadar berhenti lalu ditetawakan sana-sini. Kalau itu yang terjadi, inilah yang bakal terjadi. Kita akan digantikan oleh kaum yang lebih pemberani untuk mendeklarasikan keimanan dan kesejatian dakwahnya.

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui. (q.s. Al-Maidah: 54)

Menjadi BAIK dengan tagline BERSIH dan PEDULI itu BERESIKO, namun kalau tidak BAIK jauh lebih BERESIKO. Kita harus mengubah POLITIK PENCINTRAAN sekadar SLOGAN menjadi POLITIK KERJA KERAS untuk meraih impian menjadi nyata, PKS... TIGA BESAR. Allahu Akbar.

Mengarungi samudra kehidupan
Kita ibarat para pengembara
Hidup ini adalah perjuangan
Tiada masa tuk berpangku tangan
   
Setiap tetes peluh darah
Tak akan sirna ditelan masa
Segores luka dijalan Allah 
Kan menjadi saksi pengorbanan

Berpolitik itu beresiko, tapi tanpa politik saat memang harus terjun politik, tentu lebih berresiko. Politik adalah Payung bagi Dakwah. Untuk bisa meraih mimpi kita harus berani beraksi. Anda Siap?! Anda Siap?! Anda Siap?! Mari berdiri, ucapkan dengan penuh percaya diri dan gagah berani seraya memohon kekuatan dari Allah Rabbul ‘Izzati… Bismillahirrahmaanirrahiim…

Kalau kita berpikir menang...
Maka seluruh jalan akan terbentang
Kalau kita berpikir menang...
Maka semua strategi akan kita rancang
Kalau kita berpikir menang...
Maka semua kekuatan akan kita galang
Kalau kita berpikir menang...
Maka semua energi akan kita undang
Kalau kita berpikir menang...
Maka semua halang rintang akan kita terjang
Gunung kan kudaki, Lautan kan kuseberangi
Sawah-sawah tak paculi, Alun-alun tak saponi
Demi meraih prestasi tinggi
PKS… Kudu Mundhak !
PKS… Kudu Mundhak !
PKS… Kudu Mundhak !

Ini bukan mengajak Anda bermain kekerasan ketika tak ada jalan. Ini soal keberaniaan. Sebab jihad dalam Islam adalah institusi untuk menjaga prototype kebenaran yang dibangun. Melindungi peradaban.

Filosinya bahwa solusi datang seiring keberanian mengambil pilihan. Sulit, tapi mungkin. Berat, namun itulah pilihan tepat. Utsman bin Affan yang dikenal sebagai orang yang sangat lembut, pemalu, sangat santun, namun bukan berarti mudah mengalah dan kalah oleh masalah. Sebagai pemimpin harus berani unjuk gigi dan tegas mengambil pilihan.

Karena sesungguhnya banyak masalah yang sederhana tidak selesai, tidak tuntas karena tidak adanya tindakan yang tegas. Orang yang tidak berani tegas karena tidak adanya komitmen dan disiplin diri. “Bagaimana mau tegas, kalau berbalik kepada saya bagaimana?”

As-Sirri berkata, “Kejantanan yang paling kuat adalah mengalahkan dirimu. Orang yang tidak mampu mendidik dirinya, maka dia akan lebih tidak mampu mendidik orang lain…”

Orang yang bermasalah soal uang, ia tak berani tegas soal uang, karena hobbinya ngemplang. Orang yang tak bisa lantang soal pemberantasan korupsi barangkali ia dan para kroni full korupsi. Dan PKS BERANI karena itulah VISI BESAR PKS, memberantas KORUPSI.

Bila pemimpin negeri ini nggak berani tegas berantas korupsi bisa jadi kalau diberantas tuntas habis semua tak tersisa. Maka akhirnya diambillah “politik tebang pilih dan politik belah bambu.”

Orang tak berani bicara keteladanan kalau dia telat melulu. Orang tak berani bicara disiplin kalau dia suka melanggar aturan kalau diselipin amplop berisi cek atawa sejenisnya lah, Anda tahu sendirilah.

Saya jadi ingat tulisan Ustadz Salim A.Fillah dalam buku Dalam Dekapan Ukhuwah tentang kisah Muhammad Ibnu Sirrin untuk menjelaskan makna “Qulil haqq walau kaana muuran… Katakan yang haq yang benar walaupun itu pahit…” Pahit itu bukan pada yang kita ajak bicara, bukan, namun pahit sesungguhnya harus siap kita tanggung dan rasakan ketika kita menyuarakan kebenaran. Dan Ibnu Sirrin membuktikan integritasnya dengan gagah berani.

Sebagai pedagang minyak zaitun yang menerima kiriman minyak zaitun 40 drum atau kaleng masing-masing berharga seribu dirham. Ketika dibuka satu drumnya ternyata ada bangkai tikus di dalamnya. “Wah, ini pasti tercemar bangkai tikus karena diambil dari tempat penyulingan yang sama.” Akhirnya semua minyak zaitun ditumpahkan alias dibuang.

Resikonya? 

Beliau harus menerima kerugian 40.000 dirham sebagai hutang besar yang harus dibayarkan, padahal uangnya dari uang penjualan zaitun. Alih-alih menyalahkan pengiriman minyak, beliau akhirnya siap menerima resiko, dihukum di penjara. [Kisah lengkapnya silakan baca sendiri di buku sedulur saya tersebut, Gurunda Salim A.Fillah]

Ok, sahabat. Kini ujian yang tengah menimpa menjadi penyeleksi kita apakah kita akan tetap di garis depan kebenaran dan pemberantasan korupsi di negeri atau berhenti di sini?

Kitalah yang harus membuktikan, menjadi Pemenang atau Pecundang. Think FRESH DO the BEST, get Succes No Stress. Naikkan Kelasmu, Raih Surgamu, apapun resikonya. Siap?!!!


*PKS… Kudu Mundhak ! = PKS.... Harus Naik !

0 Response to "PKS… Kudu Mundhak !"

Posting Komentar

PKS GO PKS