PKS GO PKS

Mengapa Anak Berbohong?



Dalam keseharian anak, perbincangan antar mereka kadang dibumbui dengan perkataan yang tidak sesuai fakta, alias berbohong. Ada ikan hiu hidup di kolam. Ayahnya mampu angkat dua mobil. Sepeda yang bisa terbang. Dan sebagainya. 
Kadang, kebohongan anak tampak lucu. Namun, ada juga kebohongan yang secara moral dapat dikategorikan sebagai perilaku negatif. Ada berbagai alasan, mengapa anak berkata bohong. 
1. Menarik simpati dan perhatian 
Seringkali anak tidak seratus persen berbohong, ia hanya mengarang cerita yang dilebih-lebihkan. Misalnya, ketika dua orang anak sedang membanggakan ayahnya. "Ayahku punya uang buanyak sekali." Nggak mau kalah, temannya menimpali, "Ayahku punya uang segudang." 
2. Untuk melindungi teman 
Seorang anak berkata pada ibunya bahwa ia telah menghabiskan semua kue dalam kotak. Padahal kue-kue itu diberikan ke teman-temannya karena takut tidak diajak bermain. 
3. Meniru orang tua 
Misalnya saat ada tamu, "Bilangin aja, ibu nggak ada di rumah." Padahal ibunya jelas ada di kamar. Hal seperti ini jelas tidak baik. Pertama, anak mengetahui bahwa orang tuanya berbohong. Kedua, menyuruh orang lain untuk berbohong. Sikap ini mengajarkan anak tidak menghargai kejujuran. 
4. Untuk menghindari sesuatu 
Ada anak yang membantah telah melakukan sesuatu padahal memang ia lakukan. Mungkin anak takut menerima hukuman bila ia melakukan kesalahan, terutama hukuman fisik atau cemoohan/kritik. 
5. Mengkhayal 
Sekitar usia 4 tahun, anak mengembangkan kemampuan  berpikir secara abstrak. Tetiba, anak bercerita mulai bercerita kalau ia melihat monster, peri,atau hal-hal lain yang tak asuk akal. Inilah kemampuan berimajinasi, dan penting diasah karena akan membantu orang tua saat menanamkan keimanan pada Allah dan malaikat, misalnya.

referensi : Safina, no. 3 tahun I, 3 Mei 2003

0 Response to "Mengapa Anak Berbohong? "

Posting Komentar

PKS GO PKS