PKS GO PKS

Mutarabbi Pandai (bag 3)


 
Mutarabbi "kopral macet" sebab tak ada kesadaran untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas diri. Sudah merasa puas hanya ikut bergabung dalam tarbiyah. Padahal ia juga punya tanggung jawab dalam dakwah seperti murabbinya. Tak hanya sebagai pencatat dan pendengar.
Agar tak menjadi mutarabbi ‘kopral macet’, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, menanamkan kesadaran bahwa hidup ini berkembang dinamis. Jika tak ikut dinamis, akan tertinggal kehidupan. Kedua, harus membangun pemahaman yang kompreherensif, universal, dan integral terhadap keislaman itu sendiri. Kesadaran ini akan merangsang seseorang untuk tidak berdiam diri sebab banyak persoalan yang harus diselesaikan.
Masalahnya memang kembali kepada pribadi masing-masing. Tetap berkutat dalam kemalasan atau bergerak mengisi kehidupan peningkatan amal yang terus menerus. Sebagaimana Umar bin Khatab yang mengkhatamkan hafalan Qurannya, meski baru ia capai beberapa hari menjelang ajalnya.




Referensi : Saksi nomor 16 tahun IV, 14 Mei 2002

0 Response to " Mutarabbi Pandai (bag 3)"

Posting Komentar

PKS GO PKS